Sabtu, 10 Maret 2012

Catatan Perjalanan ke Malaysia - Hari Pertama


Jakarta – Kuala Lumpur

Hari pertama, rencananya saya dengan seorang teman kantor berangkat Jumat malam, pulang dari kantor. Dua orang teman kami yang lain berangkat lebih dulu.

Siang hari ketika masih di kantor, kami mendapat bad news. Seorang teman kami tidak bisa berangkat berhubung masa berlaku paspornya tinggal 3 bulan lagi. Syarat untuk bisa masuk ke Malaysia adalah minimal 6 bulan masa berlakunya paspor sebelum habis. Oh my God, sempat panik mendengar bad news itu, apalagi teman yang tidak bisa berangkat itu adalah guide kloter pertama dan dimintai tolong untuk check in hotel dan beli tiket Go Genting Golden Package untuk kami berempat.

Sebagai informasi, Go Genting Golden Package adalah paket ke Genting sudah termasuk tiket bis & skyway transfer PP, tiket outdoor theme park atau lunch di Terrace Cofee. Tiket ke Genting ini perlu dibeli sebelumnya mengingat antrian bisa panjang pada weekend. Berhubung teman yang dimintai tolong tidak bisa berangkat, ya sudahlah pasrah saja. Namanya juga berpetualang, anggap saja sebagai tantangan, pasti ketemu kok solusinya.

Masih di Bandara Soekarno Hatta, teman kami yang sudah sampai KL duluan kirim sms. Katanya di penginapan yang kami booking ternyata tidak menerima kartu kredit, harus cash dan dibayar di muka, baru boleh masuk kamar. Sempat panik juga karena hal ini tidak terprediksi sebelumnya.

Oya, sebelumnya untuk penginapan, kami memilih Alamanda Hotel Petaling Street yang berlokasi No.85, Jalan Petaling, 500000 Kuala Lumpur. Hotel ini dibooking melalui webnya. Pada waktu booking diminta data kartu kredit Visa atau Mastercard, di sana dijelaskan bahwa data kartu kredit diminta untuk memverifikasi bahwa booking tersebut adalah riil dan tersedia dana yang cukup untuk membayar penginapan tersebut. Ketika booking tidak dilakukan pemotongan, pemotongan akan dilakukan setelah kita menginap. (baca juga cancelation policy-nya yaa...)

Akhirnya, teman kami memutuskan untuk bayar cash 2 kamar untuk kami, sedangkan kloter kedua (saya dan seorang teman saya) mencari money changer untuk menambah uang ringgit kami. Satu lagi masalah selesai.

Di Imigrasi Indonesia maupun Malaysia tidak ada masalah.


LCCT – KL Sentral

Di Kuala Lumpur, pesawat Air Asia mendarat di LCCT (Low Cost Carrier Terminal), sedangkan pesawat lainnya yang tidak termasuk low cost carrier mendarat di KLIA.

Dari LCCT ke kota Kuala Lumpur, kami menggunakan Skybus menuju KL Sentral. Tiket Skybus sudah kami beli sekalian ketika membeli tiket pesawat. Skybus itu bisnya berwarna merah dengan tulisan ”Skybus” yang besar di badan bus. Untuk mencapai pool Skybus, setelah kita keluar dari LCCT, berjalanlah ke arah kiri. Pool Skybus berada dekat Coffe Bean Shop. Informasi mengenai Skybus termasuk jadwalnya bisa dilihat di website berikut : http://www.skybus.com.my/

Untuk mencapai KL Sentral dari LCCT selain menggunakan Skybus, bisa juga menggunakan bus Aerolines. Warna busnya kuning. Poolnya juga dekat dengan pool Skybus. Informasi mengenai bus Aerolines bisa dilihat di http://www.lcct.com.my/transportation/aerobus/about-aerobus

Perjalanan dari LCCT ke KL Sentral memerlukan waktu sekitar 1 jam. Memasuki KL Sentral, bis melewati Little India. Pemandangan di Little India gemerlap pada waktu malam hari. Sayang, kameraku belum siap action, jadi ga keburu deh ngambil fotonya L

Kami sampai di KL Sentral pk. 00.30 a.m. Berhubung tengah malam, kami memutuskan untuk pergi ke Alamanda Hotel Petaling Street dengan menggunakan taksi. Taksi dapat dipesan di booth-nya. Untuk menemukan lokasi booth-nya, begitu turun dari bus, berjalanlan ke sebelah kanan, letaknya tidak jauh, cuma beberapa meter saja. Jangan khawatir, ada petunjuknya kok J Sistem taksi di sana menggunakan system pre-coupon. Jadi kita tinggal menyebutkan nama hotel atau daerahnya, maka petugas akan memberi tahu berapa harga yang harus kita bayar. Penggunaan taksi tengah malam akan dikenakan charge tambahan 50%.

Kami memperoleh taksi dengan sopir orang India. Sepanjang jalan, sopirnya menyetel lagu India, jadi serasa ada di manaa gituh hehehe…. Eh, ternyataaa… perjalanannya cuma 5 menit. Sempat bingung, karena kami diturunkan di depan jalan kecil serupa gang (masuklah kalau mobil satu mah) dan disuruh lanjut dengan jalan kaki berhubung taksi tidak bisa masuk. Ternyataa.. di jalan kecil itu banyak petugas kebersihan yang sedang menyapu. Sampahnya ya ampuuunnn….. banyak banget sampai menggunung. Jadi nggak yakin, bener nggak sih itu jalan Petaling Street? Kalau bener kok kumuh banget yaa… banyak sampahnya L Kami terus berjalan, dan ternyata benar, di tengah jalan itulah hotel kami berada. Aiihh… senangnya bisa segera beristirahat. Oya, hotelnya itu kalau dari depan seperti toko kecil, tapi ternyata bentuknya memanjang ke belakang dan ke atas. Hotelnya cukup bersih meskipun sedikit pengap berhubung kami memperoleh kamar tanpa jendela. Kamar mandinya pun sempit. Tapi lumayanlah, no problemo, sebanding sama harganya J


KL Sentral – Petaling Street

KL Sentral adalah salah satu terminal bus maupun stasiun yang menghubungkan banyak destinasi. Transportasi yang dapat ditemukan di KL Sentral yaitu taxi, bus yang menghubungkan KL Sentral dan LCCT (ada 2 macam yaitu Skybus dan Aerobus), bus yang menuju ke Genting, serta Putra LRT (Light Rapid Train). Rute Putra LRT yaitu dari Kelana Jaya menuju Gombak dengan stasiun yang dilewatinya bisa terlihat di bawah ini:


Gambar ini diambil dari Pasar Seni.

Untuk sampat ke Petaling Street bila menggunakan Putra LRT bisa turun di Pasar Seni kemudian jalan kaki sendikit.

2 komentar:

  1. sy bersama rombongan (7 dewasa, 2 anak-anak) akan ke malaysia tgl 4 - 8 juli 2012. sy mau tanya tiket go golden genting package belinya di mana? hrg waktu itu br RM?

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus