Hari pertama, rencananya saya dengan seorang teman kantor berangkat Jumat
malam, pulang dari kantor. Dua orang teman kami yang lain berangkat lebih dulu.
Siang hari ketika masih di kantor, kami mendapat bad news. Seorang teman
kami tidak bisa berangkat berhubung masa berlaku paspornya tinggal 3 bulan
lagi. Syarat untuk bisa masuk ke Malaysia adalah minimal 6 bulan masa
berlakunya paspor sebelum habis. Oh my God, sempat panik mendengar bad
news itu, apalagi teman yang tidak bisa berangkat itu adalah guide kloter
pertama dan dimintai tolong untuk check in hotel dan beli tiket Go Genting
Golden Package untuk kami berempat.
Sebagai informasi, Go Genting
Golden Package adalah paket ke Genting sudah termasuk tiket bis & skyway
transfer PP, tiket outdoor theme park atau lunch di Terrace Cofee. Tiket ke
Genting ini perlu dibeli sebelumnya mengingat antrian bisa panjang pada
weekend. Berhubung teman yang dimintai tolong tidak bisa berangkat, ya sudahlah
pasrah saja. Namanya juga berpetualang, anggap saja sebagai tantangan, pasti
ketemu kok solusinya.
Masih di Bandara Soekarno Hatta,
teman kami yang sudah sampai KL duluan kirim sms. Katanya di penginapan yang
kami booking ternyata tidak menerima kartu kredit, harus cash dan dibayar di
muka, baru boleh masuk kamar. Sempat panik juga karena hal ini tidak
terprediksi sebelumnya.
Oya, sebelumnya untuk penginapan,
kami memilih Alamanda Hotel
Petaling Street yang berlokasi No.85, Jalan Petaling,
500000 Kuala Lumpur .
Hotel ini dibooking melalui webnya. Pada waktu
booking diminta data kartu kredit Visa atau Mastercard, di sana dijelaskan
bahwa data kartu kredit diminta untuk memverifikasi bahwa booking tersebut
adalah riil dan tersedia dana yang cukup untuk membayar penginapan tersebut.
Ketika booking tidak dilakukan pemotongan, pemotongan akan dilakukan setelah
kita menginap. (baca juga cancelation policy-nya yaa...)
Akhirnya,
teman kami memutuskan untuk bayar cash 2 kamar untuk kami, sedangkan kloter
kedua (saya dan seorang teman saya) mencari money changer untuk menambah uang
ringgit kami. Satu lagi masalah selesai.
Di
Imigrasi Indonesia maupun Malaysia tidak ada masalah.
LCCT – KL Sentral
Di Kuala Lumpur, pesawat Air Asia mendarat di LCCT
(Low Cost Carrier Terminal), sedangkan pesawat lainnya yang tidak termasuk low
cost carrier mendarat di KLIA.
Dari
LCCT ke kota Kuala Lumpur, kami menggunakan Skybus menuju KL Sentral. Tiket
Skybus sudah kami beli sekalian ketika membeli tiket pesawat. Skybus
itu bisnya berwarna merah dengan tulisan ”Skybus” yang besar di badan bus.
Untuk mencapai pool Skybus, setelah kita keluar dari LCCT, berjalanlah ke arah
kiri. Pool Skybus berada dekat Coffe Bean Shop. Informasi mengenai Skybus
termasuk jadwalnya bisa dilihat di website berikut : http://www.skybus.com.my/
Untuk
mencapai KL Sentral dari LCCT selain menggunakan Skybus, bisa juga menggunakan
bus Aerolines. Warna busnya kuning. Poolnya juga dekat dengan pool Skybus.
Informasi mengenai bus Aerolines bisa dilihat di http://www.lcct.com.my/transportation/aerobus/about-aerobus
Perjalanan dari LCCT ke KL Sentral memerlukan
waktu sekitar 1 jam. Memasuki KL Sentral, bis melewati Little India. Pemandangan di Little
India gemerlap pada waktu malam hari. Sayang, kameraku belum siap action, jadi
ga keburu deh ngambil fotonya L
Kami sampai di KL Sentral pk. 00.30 a.m. Berhubung
tengah malam, kami memutuskan untuk pergi ke Alamanda Hotel Petaling Street dengan
menggunakan taksi. Taksi dapat dipesan di booth-nya. Untuk menemukan lokasi
booth-nya, begitu turun dari bus, berjalanlan ke sebelah kanan, letaknya tidak
jauh, cuma beberapa meter saja. Jangan khawatir, ada petunjuknya kok J Sistem taksi di sana menggunakan system
pre-coupon. Jadi kita tinggal menyebutkan nama hotel atau daerahnya, maka
petugas akan memberi tahu berapa harga yang harus kita bayar. Penggunaan taksi
tengah malam akan dikenakan charge tambahan 50%.
Kami memperoleh taksi dengan sopir orang India .
Sepanjang jalan, sopirnya menyetel lagu India , jadi serasa ada di manaa
gituh hehehe…. Eh, ternyataaa… perjalanannya cuma 5 menit. Sempat bingung,
karena kami diturunkan di depan jalan kecil serupa gang (masuklah kalau mobil
satu mah) dan disuruh lanjut dengan jalan kaki berhubung taksi tidak bisa
masuk. Ternyataa.. di jalan kecil itu banyak petugas kebersihan yang sedang
menyapu. Sampahnya ya ampuuunnn….. banyak banget sampai menggunung. Jadi nggak
yakin, bener nggak sih itu jalan Petaling
Street ? Kalau bener kok kumuh banget yaa… banyak
sampahnya L Kami terus berjalan, dan
ternyata benar, di tengah jalan itulah hotel kami berada. Aiihh… senangnya bisa
segera beristirahat. Oya, hotelnya itu kalau dari depan seperti toko kecil,
tapi ternyata bentuknya memanjang ke belakang dan ke atas. Hotelnya cukup
bersih meskipun sedikit pengap berhubung kami memperoleh kama r
tanpa jendela. Kama r mandinya pun sempit. Tapi
lumayanlah, no problemo, sebanding sama harganya J
KL Sentral – Petaling
Street
KL Sentral adalah salah satu
terminal bus maupun stasiun yang menghubungkan banyak destinasi. Transportasi
yang dapat ditemukan di KL Sentral yaitu taxi, bus yang menghubungkan KL
Sentral dan LCCT (ada 2 macam yaitu Skybus dan Aerobus), bus yang menuju ke
Genting, serta Putra LRT (Light Rapid Train). Rute Putra LRT yaitu dari Kelana
Jaya menuju Gombak dengan stasiun yang dilewatinya bisa terlihat di bawah ini:
Gambar ini diambil dari Pasar Seni.
Untuk sampat ke Petaling Street bila menggunakan Putra LRT bisa turun di Pasar Seni kemudian jalan kaki sendikit.
sy bersama rombongan (7 dewasa, 2 anak-anak) akan ke malaysia tgl 4 - 8 juli 2012. sy mau tanya tiket go golden genting package belinya di mana? hrg waktu itu br RM?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus